sekarang kita akan belajar bagaimana cara kita akan mengungkapkan kembali apa yang di ungkapkan oleh berita tersebut yang telah di ungkapkanya
Berikut ini adalah cara-cara mengungkapkan kembali melalui bentuk ringkasan terlebih dahulu. Bagi orang yang sudah terbiasa membuat suatu ringkasan yang baik berdasarkan teks yang telah dibaca atau didengar, kemudian mengungkapkan kembali, tentu mempunyai cara-cara tersendiri untuk melakukannya. Namun pada pada dasarnya memiiki kesamaan, misalnya melalui tahap-tahap berikut:
1. Membaca naskah asli
Kita harus membaca naskah asli atau teks asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui maksud dan kesan umum dari pengarang serta sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama
Seluruh gagasan utama atau gagasan penting dicatat dan kalau perlu digarisbawahi.
3. Membuat reproduksi
Kita perlu menyusun kembali suatu karangan singkat/ringkasan berdasarkan gagasan utama atau gagasan pokok.
banyak kita tau bahwa ada beberapa kata yang membuat kita terpercaya dengan sesutau itu ada beberapa kata yang membuat kita punya berita atau argumen seperti itu ada beberapa kata yang membuat kita ringkas dalam berbicara yaitu tentang
Memilih fakta, opini, dan menyimpulkannya
Pengertian fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi dan bukan mitos serta pernah dilihat oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum. Fakta dapat disebut juga sebagai hasil dari pengamatan secara objektif yang dapat di verifikasi kebenarannya oleh siapapun. Informasi yang didengar dapat juga disebut dengan fakta apabila informasi tersebut merupakan suatu peristiwa yang berupa kenyataan dan benar-benar terjadi.
Dapat disimpulkan bahwa fakta merupakan kejadian yang sudah atau pernah terjadi dan sudah teruji kebenarannya. Sedangkan opini merupakan mitos atau kejadian yang tidak terjadi atau hanya berupa pendapat dan gagasan dari seseorang saja. Berikut perbedaan fakta dan opini.
Ciri-ciri fakta :
Ciri-ciri opini :
Seperti yang telah kita ketahui pada ciri-cirinya diatas, fakta mempunyai data yang teruji keakuratannya dan bersifat objektif maka itu dapat dikategorikan sebagai fakta, dengan menggunakan imajinasi Anda apakah kalimat tersebut adalah hal yang benar telah terjadi ataupun cuma pendapat orang saja.
Dalam kalimat opini biasanya terdapat kata-kata seperti bisa jadi, seharusnya, saya rasa, dan lain sebagainya, karena kata-kata tersebut menunjukkan bahwa kalimatnya masih dalam perencanaan atau pendapat dan belum terbukti kebenarannya. Berikut ciri-ciri kalimat opini.
Memilih fakta, opini, dan menyimpulkannya
Pengertian fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi dan bukan mitos serta pernah dilihat oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum. Fakta dapat disebut juga sebagai hasil dari pengamatan secara objektif yang dapat di verifikasi kebenarannya oleh siapapun. Informasi yang didengar dapat juga disebut dengan fakta apabila informasi tersebut merupakan suatu peristiwa yang berupa kenyataan dan benar-benar terjadi.
Pengertian Opini
Pengertian opini sendiri merupakan suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat tidak objektif serta belum di sahkan kebenarannya. Seperti suatu prediksi dimana belum terdapat orang yang dapat memastikan bahwa hal tersebut benar benar ada atau terjadi. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini tersebut dapat dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut akan berukan menjadi fakta.Dapat disimpulkan bahwa fakta merupakan kejadian yang sudah atau pernah terjadi dan sudah teruji kebenarannya. Sedangkan opini merupakan mitos atau kejadian yang tidak terjadi atau hanya berupa pendapat dan gagasan dari seseorang saja. Berikut perbedaan fakta dan opini.
Perbedaan Fakta dan Opini
Fakta dan opini cenderung memiliki suatu kesamaan, berikut ini beberapa ciri-ciri fakta dan opini.Ciri-ciri fakta :
- Sudah teruji kebenarannya di depan khalayak umum serta bersifat objektif.
- Memiliki data yang akurat atau bukti sebagai pendukung kebenarannya.
- Pernah dilihat oleh manusia serta telah dilakukan pengujian dan pemastian di khalayak umum.
Ciri-ciri opini :
- Belum teruji kebenarannya dan masih bersifat subyektif.
- Tidak memiliki data pendukung atau bukti yang akurat.
- Merupakan suatu peristiwa yang belum terjadi, karena merupakan suatu pendapat.
Cara Mudah dalam Membedakan Fakta dan Opini
Dalam kalimat opini biasanya terdapat kata-kata seperti bisa jadi, seharusnya, saya rasa, dan lain sebagainya, karena kata-kata tersebut menunjukkan bahwa kalimatnya masih dalam perencanaan atau pendapat dan belum terbukti kebenarannya. Berikut ciri-ciri kalimat opini.
- Bersifat subyektif serta dilengkapi dengan uraian tentang pendapat, saran, atau suatu prediksi.
- Tidak dapat dibuktikan kebenaranya.
- Atas pemikiran sendiri dan tidak ada narasumber.
- Tidak memiliki data dan bukti yang teruji keakuratannya.
- Menunjukkan peristiwa yang belum atau mungkin akan tejadi pada masa mendatang dan berupa rencana.
- Pendapat atau argumen seseorang saja.
Contoh Kalimat Fakta dan Opini :
Contoh kalimat fakta :- Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.
- Indonesia adalah negara kepulauan.
- Gula dapat membuat minuman menjadi manis.
- Pensil itu harganya dua ribu rupiah.
- Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.
- Besok saya ingin pergi ke luar negeri.
- Rumah itu besar sekali.
- Indonesia adalah negara yang indah.
- Mobil itu sangat cepat.
- Makanan buatan ibu sangat enak.
BAHASA INDONESIA adalah bahasa NKRI adalah bahasa kesatuan umat indonesia,semakin banyak suku dan ragam budaya semakin banyak juga bahasa yang di gunakan.serang bahasa jawa serang sedangkan bandung bahasa sunda ,kurang lebih itu contoh kecil.
sekarang kita akan belajar
sekarang kita akan belajar
Pengertian Karangan
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
- Karangan Narasi
- Karangan Deskripsi
- Karangan Ekspoisisi
- Karangan Persuasi
- Karangan Argumentasi
1) Karangan Narasi
ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi :
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Jenis-jenis narasi
a. Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
b. Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
c. Narasi objektif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
d. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis. Ciri-ciri karangan narasi menurut Atar Semi (2003:31) adalah sebagaiu berikut:
- Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
- Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
- Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis
2) Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi :
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi :
a) Deskripsi Ekspositori
Merupakan karangan yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau halyang penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis obJek yang diamati.
b) Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.
3) Karangan Eksposisi
adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi :
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Berdasarkan cara atau metode penguraiannya, karangan eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa karangan eksposisi. Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi :
- eksposisi definisi
- eksposisi proses
- eksposisi klasifikasi
- eksposisi ilustrasi (contoh)
- eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
- eksposisi laporan
4) Karangan Persuasi
adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
5) Karangan Argumentasi
adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi :
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itudiakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Paragraf argumentasi memiliki dua pola pengembangan, yakni sebagaimana berikut :
- Sebab ke akibat, yakni tipe pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari moment yang dikira sebagai pemicu, selanjutnya menuju pada ikhtisar yang berbentuk dampak atau akibat yang disebabkan dari suatu kejadian.
- Akibat ke sebab, ialah paragraf ini di mulai dari menjelaskan satu persoalan yang dikira sebagai akibat selanjutnya bergerak menuju perihal yang dikira sebagai pemicu persoalan.
https://drive.google.com/open?id=1MS2E1v66nDHGuQh8nCLYBo149v0hZ8n9
MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN KALIMAT
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban: A
Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan perbaikan kalimat pada teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji adalah memperbaiki kalimat.
Perbaikan yang tepat kalimat (3) Dengan upaya berbagai pedoman terus dilakukan instrumentadalah Upaya pemadaman terus dilakukan dengan berbagai instrumen (pilihan jawaban A). Kalimat pilihan jawaban A memenuhi syarat kelogisan kalimat. Kalimat tersebut berpola SPK.
RINGKASAN MATERI
KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas, mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca, dan sesuai dengan kaidah bahasa, antara lain lengkap unsur kalimatnya, kata yang digunakan tepat, tidak berlebihan, tidak ambigu, dan sebagainya.
B. Syarat Kalimat Efektif
1. Keutuhan
Contoh:
a. Dia bekerja saling membantu. (tidak utuh)
b. Mereka bekerja saling membantu. (utuh)
2. Kesejajaran
1) Bentuk
a. Tugas anak-anak hari ini adalah membersihkan ruang kelas, menata meja,penyeselesaian PR, dan pemberesan alat-alat praktik. (tidak sejajar)
b. Tugas anak-anak hari ini adalah membersihkan ruang kelas, menata meja, menyeselesaikan PR, dan membereskan alat-alat praktik. (sejajar)
2) Makna
a. Biawak itu dipegang kepalanya agar tidak marah dan melawan. (tidak sejajar)
b. Biawak itu dipegang kepalanya agar tidak marah dan tidak melawan. (sejajar)
3. Kefokusan
1) Pengedepanan
a. Sangat membanggakan siswa kita itu.
b. Siswa kita itu sangat membanggakan.
2) Pengulangan
a. Anak yang pandai berbicara, pandai bergaul, dan pandai belajar pasti disukai banyak temannya.
b. Generasi muda harus sadar, generasi muda harus bangkit, generasi muda harus berani tampil di depan dalam membangun bangsa ini.
4. Kehematan
1) Penghilangan Subjek
a. Pagi-pagi siswa itu sudah datang kemudian siswa itu langsung membersihkan ruang kelasnya. (tidak hemat)
b. Pagi-pagi siswa itu sudah datang kemudian langsung membersihkan ruang kelasnya. (hemat)
2) Penghilangan Bentuk Sinonim
a. Menjaga kebersihan sekolah adalah merupakan tanggung jawab kita semua. (tidak hemat)
b. Menjaga kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab kita semua. (hemat)
3) Penghilangan Makna Jamak Ganda
a. Sejumlah guru-guru berprestasi mendapat penghargaan dari pemerintah. (tidak hemat)
b. Sejumlah guru berprestasi mendapat penghargaan dari pemerintah. (hemat)
5. Kelogisan
Contoh:
a. Pengunjung yang membawa tas harap dimasukkan ke loker. (tidak logis)
b. Tas pengunjung harap dimasukkan ke loker. (logis)
PENGGUNAAN KONJUNGSI/KATA PENGHUBUNG YANG SALAH
Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Soal di atas menanyakan penggunaan kata penghubung yang tidak tepat pada teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018 termasuk ke dalam ruang lingkup materi menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu mengidentifikasi kesalahan penggunaan konjungsi/ mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata penghubung dalam paragraf dengan tepat.
Kata penghubung adalah Konjungsi adalah suatu kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat, paragraf atau lebih.
Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat pada teks tersebut adalah karena. Kata penghubung karena digunakan untuk menyatakan hubungan sebab. Pada kalimat kedua, katakarena digunakan untuk menghubungkan kata-kata kasih sayang dan tegas yang tidak memiliki hubungan sebab akibat. Sifat hubungan kedua bentuk bahasa tersebut adalah pertentangan sehingga kata penghubung yang digunakan seharusnya namun.
RINGKASAN MATERI
MACAM-MACAM KATA PENGHUBUNG
MACAM-MACAM KATA PENGHUBUNG
Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau GabunganKonjungsi aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering digunakan untuk konjungsi ini adalah : dan, lagipula, dan serta. Contoh :
· Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.
· Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung minggu depan.
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah tetapi, melainkan dan sedangkan. Contoh :
· Rumah itu besar tetapi tidak terawatt.
· Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
· Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.
3. Konjungsi Pilihan
Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan adalah : atau, ataupun, maupun. Contoh :
· Kamu mau membeli sepatu atau tas?
· Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.
· Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.
4. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya, bilamana,sejak, sesudah dan lainnya. Contoh :
· Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
· Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
· Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.
5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar, dansupaya. Contoh :
· Ibu membuat sarapan untuk Aldi.
· Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.
· Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
· Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.
6. Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena. Contoh :
· Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.
· Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
· Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.
7. Konjungsi Akibat
Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan adalah : Sehingga, sampai, dan akibatnya. Contoh :
· Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.
· Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.
8. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila. Contoh :
· Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.
· Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
· Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.
9. Konjungsi tak Bersayarat
Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah : walaupun, meskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat :
· Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.
· Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.
· Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.
10. Konjungsi Perbandingan
Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah : seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan. Contoh :
· Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua
· Jalannya sangat lambat seperti siput.
· Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.
11. Konjungsi Korelatif
Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang satu langssung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain. contoh kata hubung nya adalah : tidak hanya….tetapi juga,sedemikian rupa…sehingga, dan bukannya…melainkan. Contoh :
· Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.
· Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.
12. Konjungsi Penegas
Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebleumnya. contoh kata yang serin dipakai adalah : bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni. Contoh :
· Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.
· Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.
· Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.
13. Konjungsi Penjelas
Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa. Contoh :
· Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.
· Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.
· Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
14 Konjungsi Pembenaran
Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun. Contoh :
· Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.
· Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
· makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.
15. Konjungsi Urutan
Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai diantaranya adalah : lalu dan kemudian. Contoh kalimat :
· Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.
· Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.
16 Konjungsi Pembatas
Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :
· Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
· Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
· Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk. (https://dosenbahasa.com/macam-macam-kata-penghubung)