Berikut ini adalah cara-cara mengungkapkan kembali melalui bentuk ringkasan terlebih dahulu. Bagi orang yang sudah terbiasa membuat suatu ringkasan yang baik berdasarkan teks yang telah dibaca atau didengar, kemudian mengungkapkan kembali, tentu mempunyai cara-cara tersendiri untuk melakukannya. Namun pada pada dasarnya memiiki kesamaan, misalnya melalui tahap-tahap berikut:
1. Membaca naskah asli
Kita harus membaca naskah asli atau teks asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui maksud dan kesan umum dari pengarang serta sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama
Seluruh gagasan utama atau gagasan penting dicatat dan kalau perlu digarisbawahi.
3. Membuat reproduksi
Kita perlu menyusun kembali suatu karangan singkat/ringkasan berdasarkan gagasan utama atau gagasan pokok.
• Memilih fakta, opini, dan menyimpulkannya
banyak kita tau bahwa ada beberapa kata yang membuat kita terpercaya dengan sesutau itu ada beberapa kata yang membuat kita punya berita atau argumen seperti itu ada beberapa kata yang membuat kita ringkas dalam berbicara yaitu tentangMemilih fakta, opini, dan menyimpulkannya
Pengertian fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi dan bukan mitos serta pernah dilihat oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum. Fakta dapat disebut juga sebagai hasil dari pengamatan secara objektif yang dapat di verifikasi kebenarannya oleh siapapun. Informasi yang didengar dapat juga disebut dengan fakta apabila informasi tersebut merupakan suatu peristiwa yang berupa kenyataan dan benar-benar terjadi.
Pengertian Opini
Pengertian opini sendiri merupakan suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat tidak objektif serta belum di sahkan kebenarannya. Seperti suatu prediksi dimana belum terdapat orang yang dapat memastikan bahwa hal tersebut benar benar ada atau terjadi. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini tersebut dapat dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut akan berukan menjadi fakta.Dapat disimpulkan bahwa fakta merupakan kejadian yang sudah atau pernah terjadi dan sudah teruji kebenarannya. Sedangkan opini merupakan mitos atau kejadian yang tidak terjadi atau hanya berupa pendapat dan gagasan dari seseorang saja. Berikut perbedaan fakta dan opini.
Perbedaan Fakta dan Opini
Fakta dan opini cenderung memiliki suatu kesamaan, berikut ini beberapa ciri-ciri fakta dan opini.Ciri-ciri fakta :
- Sudah teruji kebenarannya di depan khalayak umum serta bersifat objektif.
- Memiliki data yang akurat atau bukti sebagai pendukung kebenarannya.
- Pernah dilihat oleh manusia serta telah dilakukan pengujian dan pemastian di khalayak umum.
Ciri-ciri opini :
- Belum teruji kebenarannya dan masih bersifat subyektif.
- Tidak memiliki data pendukung atau bukti yang akurat.
- Merupakan suatu peristiwa yang belum terjadi, karena merupakan suatu pendapat.
Cara Mudah dalam Membedakan Fakta dan Opini
Dalam kalimat opini biasanya terdapat kata-kata seperti bisa jadi, seharusnya, saya rasa, dan lain sebagainya, karena kata-kata tersebut menunjukkan bahwa kalimatnya masih dalam perencanaan atau pendapat dan belum terbukti kebenarannya. Berikut ciri-ciri kalimat opini.
- Bersifat subyektif serta dilengkapi dengan uraian tentang pendapat, saran, atau suatu prediksi.
- Tidak dapat dibuktikan kebenaranya.
- Atas pemikiran sendiri dan tidak ada narasumber.
- Tidak memiliki data dan bukti yang teruji keakuratannya.
- Menunjukkan peristiwa yang belum atau mungkin akan tejadi pada masa mendatang dan berupa rencana.
- Pendapat atau argumen seseorang saja.
Contoh Kalimat Fakta dan Opini :
Contoh kalimat fakta :- Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.
- Indonesia adalah negara kepulauan.
- Gula dapat membuat minuman menjadi manis.
- Pensil itu harganya dua ribu rupiah.
- Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.
- Besok saya ingin pergi ke luar negeri.
- Rumah itu besar sekali.
- Indonesia adalah negara yang indah.
- Mobil itu sangat cepat.
- Makanan buatan ibu sangat enak.
Membedakan jenis-jenis karangan
BAHASA INDONESIA adalah bahasa NKRI adalah bahasa kesatuan umat indonesia,semakin banyak suku dan ragam budaya semakin banyak juga bahasa yang di gunakan.serang bahasa jawa serang sedangkan bandung bahasa sunda ,kurang lebih itu contoh kecil.sekarang kita akan belajar
Pengertian Karangan
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
- Karangan Narasi
- Karangan Deskripsi
- Karangan Ekspoisisi
- Karangan Persuasi
- Karangan Argumentasi
1) Karangan Narasi
ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi :
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Jenis-jenis narasi
a. Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
b. Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
c. Narasi objektif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
d. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis. Ciri-ciri karangan narasi menurut Atar Semi (2003:31) adalah sebagaiu berikut:
- Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
- Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
- Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis
2) Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi :
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi :
a) Deskripsi Ekspositori
Merupakan karangan yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau halyang penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis obJek yang diamati.
b) Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.
3) Karangan Eksposisi
adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi :
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Berdasarkan cara atau metode penguraiannya, karangan eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa karangan eksposisi. Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi :
- eksposisi definisi
- eksposisi proses
- eksposisi klasifikasi
- eksposisi ilustrasi (contoh)
- eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
- eksposisi laporan
4) Karangan Persuasi
adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
5) Karangan Argumentasi
adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi :
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itudiakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Paragraf argumentasi memiliki dua pola pengembangan, yakni sebagaimana berikut :
- Sebab ke akibat, yakni tipe pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari moment yang dikira sebagai pemicu, selanjutnya menuju pada ikhtisar yang berbentuk dampak atau akibat yang disebabkan dari suatu kejadian.
- Akibat ke sebab, ialah paragraf ini di mulai dari menjelaskan satu persoalan yang dikira sebagai akibat selanjutnya bergerak menuju perihal yang dikira sebagai pemicu persoalan.